Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong
terus menggenjot implementasi Kurikulum Merdeka pada satuan pendidikan maupun
lembaga kursus di Kabupaten Tabalong. Pada akhir tahun 2024, implementasi
Kurikulum Merdeka ditargetkan mencapai 100 persen di Tabalong.
Hingga bulan September 2024, Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan Tabalong sudah mendaftarkan 587 satuan pendidikan dan
lembaga kursus, atau sekitar 96,55 persen dari 608 satuan pendidikan, PAUD, SD,
SMP, kesetaraan, dan lembaga kursus, pada Badan Penyelenggara Mutu Pendidikan
untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Kepala Disdikbud Tabalong, Tonie Marwan,
mengatakan pelaksanaan Kurikulum Merdeka tersebut dilaksanakan secara bertahap.
Namun, masih banyak kendala yang dihadapi oleh para guru, seperti keterbatasan
referensi tentang Kurikulum Merdeka Belajar, manajemen waktu, hingga kompetensi
atau keterampilan yang kurang memadai.
Pihaknya pun menargetkan 21 sekolah dan
lembaga kursus lainnya harus mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di akhir
2024 ini.
"Kami melalui bidang PAUDNI dan Dikmas
beberapa waktu lalu melakukan tindak lanjut terkait dengan lembaga-lembaga yang
belum untuk segera mengisi link. Link-nya diberi, untuk sepakat menerapkan
Kurikulum Merdeka di masing-masing lembaga pusat pelatihan," ujar Tonie
Marwan, Kadisdikbud Tabalong.
Selain mengupayakan penerapan Kurikulum
Merdeka Belajar di Tabalong, Disdikbud juga terus meningkatkan kapasitas para
guru melalui kegiatan Guru Penggerak, yang diharapkan dapat berjalan searah
dengan penerapan Kurikulum Merdeka Belajar di Tabalong.
(Muhammad Ariadi/TV Tabalong)