Visi Kepala Daerah dan Sinergitas Merupakan Poin Penting Dalam Implementasi Smart City
777
Radio Suara Tabalong
Jumat, 12 Juli 2019

Tabalong – Setelah berhasil masuk sebagai salah satu dari 100 kota terpilih di Indonesia dalam gerakan smart city, Kabupaten Tabalong kini melakukan penyusunan master plan serta menyamakan persepsi dalam implementasi smart city.

Penyusunan master plan ini didampingi oleh Kementrian Kominfo RI serta Pakar Smart City dari Institusi Teknologi Bandung.

Seperti yang disampaikan  Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Tabalong, Pebriadin Hapiz bahwa dalam forum ini seluruh elemen baik dari pemerintah, perusahaan dan masyarakat diberikan pemahaman secara konferhensif  tentang smart city yang akan dilakukan di kabupaten Tabalong. “Dengan adanya pehamanan ini nantinya akan ada kerjasama dan sinergitas dari semua pihak untuk mencapai tersebut.” katanya.

Dalam forum ini Pakar Smart City dari ITB, Dedy Siswandoyo mengatakan bahwa smart city merupakan sebuah konsep yang membawa kita ke dalam pengelolaan yang sistematis dengan mempertimbangkan enam dimensi yang ada yaitu Smart Governance (Pemerintahan Pintar), Smart Branding (Identitas Pintar), Smart Economy (Ekonomi Pintar), Smart Living(Pembangunan Pintar), Smart Society (Masyarakat Pintar), dan Smart Environment (Lingkungan Pintar).

“Enam dimensi ini bisa digunakan dengan memanfaatkan teknologi untuk mencapai tujuan suatu daerah” Jelas Dedy.

Dedy menambahkan bahwa dalam mengimplementasikan smart city, hal yang terpenting adalah visi dari kepala daerah untuk menunjukan prioritas  dan tujuan ke depan. “Selain itu hal yang diperlukan adalah sinergitas, kerjasama dan kolaborasi antar SKPD, masyarakat, dan lainnya. Kalau hanya didominasi oleh satu SKPD, konsep smart city ini biasanya tidak akan lari kemana-mana.” Tambahnya.

Bupati Tabalong, H. Anang Syakhfiani dalam kesempatan ini mengatakan bahwa dalam smart city kebutuhan yang jelas dari Tabalong adalah pemberdayaan masyarakat melalui ekonomi, karena di Tabalong memiliki banyaknya potensi dari sektor pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan.

"Nah oleh sebab itu saya ingin kita melakukan lompatan besar melalui fasilitas smart city tadi, potensi yang ada ini kita kembangkan, kita bisa menjual ke luar.” Ucap Anang.

Dan untuk mencapai visi yang disampaikan oleh kepala daerah ini nantinya peserta forum didampingi dengan akademisi dan kementrian kominfo akan menganalisi poin-poin terpenting yang diperlukan dalam impelementasi smart city yang dikemas dalam draf atau rancangan untuk mencapai visi kepala daerah.

Seperti yang disampaikan oleh, Wahyumardi dari Kementrian Kominfo RI yang mengatakan bahwa nantinya akan dilakukan empat kali bimbingan teknis dengan menghasilkan tiga buah buku. Yaitu tentang kesiapan daerah tentang smart city, lalu buku kedua berisi inti dari master plan tersebut, dan yang buku terakhir adalah ringkasan dari master plan yang nantinya akan dibacakan oleh kepala daerah.

“Setelah ini selesai nantinya akan kita evaluasi dan dirangking, dan dari ranking tersebut akan kita laporkan dengan kementrian keuangan, karena salah satu indikator adanya reward dari kementrian keuangan adalah terlaksananya smart city sesuai master plan yang terbentuk.” Pungkasnya. (MC Tabalong/Gilang).


Bagikan: